REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prediksi makin tidak menentunya kondisi ekonomi pada 2017 membuat BNI Syariah bersiap. Direktur Utama BNI Syariah, Imam Teguh Saptono, mengatakan, tahun depan makin tidak menentu dan BNI Syariah menganggap itu adalah era normalitas baru.
''Bagaimana BNI Syariah bertahan di tengah guncangan (surviving turbulence, karena tidak ada kesetimbangan baru,'' kata Imam dalam kunjungan ke Republika, Jumat (4/11).
Kerangka bertahan di tengah guncangan, kata Imam, pernah dijadikan pembicaraan di IDB. Awalnya ia berpikir maksudnya akan ada kesetimbangan baru, ternyata tidak. Karena tidak ada keseimbangan baru dan sudah saatnya kembali ke ekonomi syariah.
BNI Syariah juga kini mengutamakan dakwah di lingkungan mereka, dakwah first business follow. Maka BNI Syariah sepakat pada 2017 adalah lillah, fillah, billah, semua dijalankan karena Allah SWT dan hasilnya untuk Allah SWT.
BNI Syariah akan tetap mempertahankan branding Hasanah yanh sudah mereka buat sejak 2014. Dalam milad BNI Syariah tahun ini pun tidak ada panggung digelar oleh kantor pusat dan tetap mendukung kemeriahan perayaan milad di cabang-cabang. Branding Hasanah juga dikuatkan dengan tarhib Ramadhan dengan lomba poster.