Sabtu 05 Nov 2016 14:57 WIB

Indra Piliang: Ada yang Menuju Istana Saat Massa Bela Islam Pulang

Red: Ilham
Indra J Piliang
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Indra J Piliang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Indra J Piliang mendapat sambutan dari netizen karena cuitannya sebelum kericuhan terjadi pada Jumat (4/11) malam, dinilai benar. Menjelang aksi damai Bela Islam berakhir dan sukses, di situlah Indra melihat kerawanan.

"Subhanallah, baru tadi sore baca kultwitt-nya uda @IndraJPiliang tentang waspadai waktu magrib menjelang malam. Eeh.. Kejadian bener," Ronin Berigas melalui akun @moulevey.

"Apa yang terjadi malam ini ternyata sudah bisa diprediksi oleh bang @IndraJPiliang 5 jam sebelumnya," tulis Dini Tri Lestari @dinitri.

Waktu 1 jam 45 menit sebelum aksi berakhir pukul 18.00 WIB:

"Perhatikan peserta-peserta aksi yang baru masuk, tatkala mayoritas peserta aksi sudah kelelahan, bahkan dehidrasi awal. Kian waspada, ya," tulis Indra dalam akun Twitter-nya @IndraJPiliang, Jumat (4/11).

"Makin mendekati menit-menit akhir aksi, biasanya semangat sudah mengendor; energi mulai habis, rantai manusia mulai rapuh & mudah tembus. Waspada."

Waktu 1 jam 20 menit sebelum aksi berakhir:

"Biasanya, ada penonton-penonton aksi yang jelang aksi berakhir, malah lebih semangat dari peserta aksi. Perangkat-perangkat aksi yang tercecer, mereka ambil & kibarin," katanya.

Sekitar pukul 19.00, kerusuhan terjadi di depan Istana Merdeka. Polisi menembakan gas air mata dan peluru karet. Akibatnya, dua truk polisi terbakar dan puluhan orang dilarikan ke rumah sakit.

Setelah kejadian itu, Indra Piliang mengungkapkan, pada pukul 17.14 WIB, ada gerombolan anak muda yang mencurigakan yang menuju istana. Indra melengkapi postingannya dengan foto.

"Neh. Orang-orang model tiga anak muda ini lagi bergerak ke arah Istana Negara, justru ketika massa aksi sudah berjalan sebaliknya Pulang. Aya naon?" tulisnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement