REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Muhammad Rum melaporkan, petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan track organizer (TO) yang bertanggung jawab telah mengirim tim untuk mengevakuasi mayat seorang pendaki yang tewas di Gunung Rinjani. Pendaki atas nama Ng Yin Teck (24) asal Malaysia itu tewas pada Selasa (8/11) pukul 13.10 WITA.
Menurut dia, tim evakuasi telah dikirim pada Selasa (8/11) pukul 22.00 wita. "Saat ini sedang proses evakuasi dengan melibatkan masyarakat. BPBD provinsi NTB selalu koordinasi dengan BTNGR," katanya menambahkan.
(Baca Juga: Seorang Pendaki Asing Ilegal Tewas di Rinjani)
Dia menceritakan kronologis kejadiannya, Ng Yin Teck (24) bersama rekannya Julian Boll (22) asal Jerman dan guide tiba di Danau Segara Anak sekitar pkl 12.00 WITA. Kemudian, sekitar pukul 12.40 WITA, korban bersama teman korban mandi di pemandian air panas Aik Kalaq. Sekitar 30 menit kemudian korban menyelam ke dalam air, namun tidak muncul lagi di permukaan air.
"Lalu teman korban meminta bantuan porter dan guide yang mendampingi untuk melakukan pencarian. Namun korban tidak ditemukan. Sekitar pukul 18.00 WITA mayat korban ditemukan dalam keadaan mengapung dan sudah tidak bernyawa," katanya di Mataram, Rabu (9/11).
Ia menambahkan, penyedia jasa yang memfasilitasi korban dalam melakukan pendakian TO atas nama Suhardi (46), warga dusun Senaru, Kecamatan Bayan. Mereka didampingi porter bernama Amak Bayan (38), warga Dusun Karang Bajo, Bayan, serta guide Anan (30) warga Dusun Bayan Kecamatan Bayan.
Dia mengaku heran dengan kejadian ini mengingat pendakian yang dilakukan pada saat jalur pendakian masih ditutup sehubungan dengan aktivitas erupsi Gunung Barujari. "Diduga korban bersama temannya bernama Julian Boll masuk melalui jalur ilegal (jalur tidak resmi) dan dikategorikan sebagai pengunjung ilegal," lanjutnya.