REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut, pelapor mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukanlah organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Menurut dia, Forum Silaturahmi Alumni HMI Lintas Generasi bukanlah organisasi yang dikenal dalam struktur HMI.
"Kalau HMI saya tahu betul, karena hanya dua organisasi yang bisa membuat suatu. HMI-nya sendiri PB HMI dengan KAHMI, alumninya. Lembaga yang itu saya tidak tahu apa, karena itu tidak dikenal di lingkungan HMI," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (11/11).
JK yang juga mantan Ketua HMI cabang Makasar ini menegaskan, hanya terdapat dua organisasi yang dikenalnya, yakni HMI dan KAHMI. "(Lintas Generasi) ya tidak ada, tidak ada organisasi itu di HMI. Yang ada KAHMI. KAHMI saya kira reaksinya damai," kata dia.
Forum yang mengatasnamakan Forum Silaturahmi Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lintas Generasi melaporkan SBY ke Bareskrim Mabes Polri pada Kamis (10/11). Laporannya ini terkait dugaan penghasutan yang dilakukan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato pernyataannya pada Rabu (2/11), lalu.
Koordinator forum, Mustaghfirien menyampaikan, pernyataan yang dikeluarkan SBY dalam pidato tersebut berisi hasutan dan provokasi untuk aksi damai umat Islam pada Jumat (4/11). Hal itu yang kemudian menurut forum itu, membuat aksi 4 November yang semula damai, berujung rusuh akibat aksi sejumlah pemuda HMI.
Dalam pernyataannya, SBY mengatakan jika tuntutan massa untuk memproses hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak didengar, maka unjuk rasa akan terus berlangsung. Ia menganggap, pernyataan SBY itu juga membuat para pemuda, termasuk sejumlah kader HMI terprovokasi untuk melakukan aksi tuntutan lain.