REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengajak seluruh kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjaga persatuan di tengah keragaman. Pesan itu disampaikan Presiden saat menghadiri musyawarah nasional (Munas) alim ulama dan rapat kerja pimpinan nasional (Rapimnas) PPP, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Ahad (13/11).
"Saya sebagai presiden, kepala negara, ingin agar persatuan dan kebersamaan betul-betul dijaga," ucapnya. Dalam kesempatan tersebut, Presiden hadir dengan didampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Jokowi juga berpesan agar para kader PPP menjaga nilai-nilai yang ada di Pancasila. Sebab, Presiden percaya, Pancasila adalah alat yang mampu menyatukan seluruh rakyat Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan agama.
Ketua DPP PPP Romahurmuziy menambahkan, Pancasila disusun para pejuang kemerdekaan dengan berdasarkan pada Al Quran. Sila pertama Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut Romi, memiliki makna ketauhidan, yang bersumber dari Surat Al Ikhlas. Karenanya, bagi dia, siapa saja yang menuntut agar Pancasila diganti sama saja melawan ajaran Islam itu sendiri.
Pesan untuk menjaga persatuan memang terus disampaikan Presiden di berbagai kesempatan dalam satu pekan terakhir. Pada Sabtu (12/11) kemarin, ia juga menyampaikan pesan yang sama saat menghadiri silaturahmi nasional Partai Kebangkitan Bangsa. Sebelumnya, Presiden juga meminta seluruh prajurit di TNI dan Polri untuk menjaga persatuan dan menjadi perekat kemajemukan.