Jumat 18 Nov 2016 12:54 WIB

Hotel dan Restoran, Ujung Tombak Pariwisata Indonesia

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, konsolidasi antar hotel di bawah naungan PHRI harus terus dijaga demi mendukung kemajuan pariwisata yang tengah digencarkan pemerintah. Ia menilai, sektor perhotelan dan restoran memegang peranan penting dalam sektor pariwisata Nusantara.

"Pariwisata, terutama hotel dan restoran menjadi ujung tombak industri pariwisata indonesia," ujarnya di Lombok Plaza, Mataram, Jumat (18/11).

Ia juga mendukung PHRI NTB untuk lebih masif dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan. Mengingat NTB, terutama Pulau Lombok menjadi salah satu daerah yang mendapat prioritas untuk mengembangkan pariwisata. "NTB adalah salah satu yang diunggulkan di Indonesia," ungkapnya.

Pada 2018, PHRI bersama pemerintah akan menggelar event ke sejumlah daerah untuk program visit Indonesia 2018 yang rencananya berlangsung selama tiga pekan. Yakni mulai Januari hingga Maret. "Bekerja sama dengan airlines. Tiga bulan akan melakukan event di daerah-daerah yang akan dipromosikan demi target 20 juta target wisatawan mancanegara pada 2019," katanya menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement