REPUBLIKA.CO.ID, KANPUR - Sedikitnya 90 penumpang tewas setelah 14 gerbong kereta yang mereka tumpangi keluar jalur di Kanpur, Negara Bagian Uttar Pradesh, India utara, Ahad (20/11), pukul 03.10 dini hari waktu setempat. Petugas penyelamat menggunakan alat pemotong baja untuk mengeluarkan ratusan penumpang lainnya yang masih terjebak di dalam gerbong kereta.
Direktur Jenderal Polisi Daljeet Chaudhary, mengatakan kereta telah melakukan perjalanan semalaman dan para penumpangnya sedang tertidur. Diperkirakan saat ini ada lebih dari 150 penumpang yang selamat dan hanya mengalami luka-luka.
"Ada orang terjebak di dalam. Kami sangat berhati-hati dalam menggunakan pemotong besi," kata Chaudhary.
Dia mengatakan, jumlah korban kemungkinan akan bertambah karena petugas penyelamat belum mendapatkan akses ke beberapa gerbong yang rusak. Sejumlah alat berat juga dikerahkan untuk membalikkan gerbong yang terguling.
Kereta tersebut sedang berjalan dari Patna, di India utara, menuju Indore, di India tengah. Saat melewati trek di Desa Pukhrayan, 65 km dari kota industri Kanpur, kereta mengalami kecelakaan maut.
Tim medis langsung memberikan pertolongan pertama di dekat lokasi kecelakaan. Penumpang dengan luka serius segera dilarikan ke Rumah Sakit Kanpur.
Satish Kumar, salah seorang penumpang selamat, mengatakan kereta sedang melakukan perjalanan dengan kecepatan normal. Namun, di tengah perjalanan, kereta berhenti mendadak.
"Kami mendengar ada kecelakaan. Ketika kami keluar dari kereta, kami melihat beberapa gerbong telah tergelincir," jelas Kumar, yang gerbongnya tetap berdiri di atas rel.
Belum diketahui apa yang menyebabkan gerbong-gerbong itu keluar dari jalur. Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyatakan keprihatinan atas musibah tersebut.
"Saya merasa sedih atas hilangnya banyak nyawa akibat kecelakaan yang dialami kereta api Patna-Indore. Saya mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban," tulis Modi dalam akun Twitter pribadinya.
Kota Kanpur adalah kota persimpangan kereta api utama yang dilewati ratusan kereta setiap hari. Juru Bicara Indian Railways, Anil Saxena, mengatakan beberapa kereta yang jadwal pemberangkatannya terganggu, telah dialihkan ke rute lain.
India merupakan salah satu negara dengan sistem kereta api terbesar, namun tidak dilengkapi dengan alat modern. Sekitar 23 juta warga India menggantungkan hidup dengan moda transportasi kereta api setiap hari.
Kecelakaan kereta api parah telah beberapa kali terjadi di India. Kecelakaaan kereta di India banyak diakibatkan oleh pemeliharaan yang buruk dan human error.
Kecelakaan kereta terburuk terjadi pada 1981 di dekat Saharsa Bihar. Saat itu sebuah kereta penumpang jatuh ke Sungai Baghmati dan menewaskan hampir 800 penumpang di dalamnya, dilansir AP.