Selasa 22 Nov 2016 19:43 WIB

Pemerataan Ekonomi Kunci Oman Jadi Negara Paling Aman

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Bendera oman
Foto: Istimewa
Bendera oman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesultanan Oman merupakan salah satu negara Arab yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Negara tersebut termasuk dalam jajaran negara yang paling aman di dunia. Pada Senin (21/11) malam Kedutaan Besar Oman memperingati Hari Nasional Kesultanan di Bali Room Kempinski, Jakarta.

"Pada kesempatan ini memperingati hari nasional 46 tahun Kesultanan Oman," kata Kedutaan Besar Kesultanan Oman, Sayyid Nazar Al Said kepada Republika, Senin (21/11) malam.

Hubungan Oman dengan Indonesia saat ini cukup dekat. Terutama dalam hubungan sosial. Beberapa kali Kesultanan Oman pernah memberikan bantuan saat Indonesia sedang dilanda bencana alam. Kedepannya, Indonesia dan Oman akan membuat beberapa program kerjasama.

Menurut Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Zen Umar Sumaith yang pernah beberapa kali melakukan hubungan kerjasama dengan Kesultanan Oman, satu hal yang paling menonjol di Oman adalah pemerataan ekonomi bagi semua rakyatnya. Di Oman tidak ada orang yang terlalu jauh perbedaan kesejahteraannya antara satu dengan yang lainnya. "Karena ekonomi baik, pemerataannya baik," ujarnya.  

Sementara, di negara lain yang tidak termasuk dalam jajaran negara aman. Dijelaskan Zen Umar, meski perekonomian negara tersebut maju. Tapi kalau hanya terkonsentrasi pada orang-orang tertentu, maka akan ada kesenjangan.

Kemudian, saat pemerataan dan kemajuan ekonomi tidak merata. Kondisi ini akan menimbulkan masalah sosial dan kecemburuan. Sehingga, negara tersebut rawan konflik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement