Ahad 27 Nov 2016 03:03 WIB

Pelarangan Pemutaran Film Jakarta Unfair Kemunduran Kebebasan Berpendapat

Rep: Desy Susilawati/ Red: Angga Indrawan
Film Jakarta Unfair yang mendapat pelarangan tayang.
Foto: youtube
Film Jakarta Unfair yang mendapat pelarangan tayang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apabila sesuai rencana panitia, film Jakarta Unfair akan diputar malam ini, Sabtu, 26 November 2016 di XXI Taman Ismail Marzuki. Sayangnya pemutaran film tersebut dibatalkan lantaran takut menimbulkan kegaduhan ditengah isu pilkada DKI Jakarta.

"Bagi kami langkah yang diambil oleh UPT TIM (dengan atau tanpa intervensi kepolisian atau pihak lain) seperti yang tercantum dalam siaran pers merupakan sebuah kemunduran dalam konteks kebebasan berpendapat dan memundurkan demokrasi," ujar Sutradara Film Jakarta Unfair, Dhuha Ramadani kepada Republika.co.id, Sabtu (26/11).

Secara substansi Jakarta Unfair merupakan dokumenter yang berisi rekaman aktivitas kehidupan masyarakat marginal akibat dari pembangunan kota yang tidak ramah bagi mereka. Cara-cara penggusuran ini dikhawatirkan akan ditiru oleh kota-kota lain yang memiliki program Kota Tanpa Kumuh dengan dibiayai pinjaman bank dunia.

Dari pihak Unit Pengelolaan Teknis (UPT) Taman Ismail Marzuki (TIM) keputusan ini diambil karena kekhawatiran kemanan. Kebetulan saat ini kondisi politik Jakarta kian memanas. Ada pihak yang menduga film ini dibuat sengaja untuk menurunkan elektabilitas calon gubernur pejawat, Ahok.

"Ada aja yang nuding seperti itu. Kami biarkan saja," ujarnya.

Menurutnya jika film ini dikaitkan dengan isu pilkada, itu sangat jahat. Sebab film ini dibuat 1 Juni 2016 lalu. Dan diprediksi selesai pada Agustus 2016. Namun karena ada kendala akhirnya film ini dirilis 28 Oktober 2016 lalu. Satu bulan pascarilis di Bukit Duri.

"Kalau lebih awal jadinya film ini dianggap ada unsur pilkada, itu jahat," tambahnya.

Tim produksi Jakarta Unfair dan Watchdoc memohon maaf kepada calon penonton yang akhirnya batal menonton dan tidak segera melakukan konfirmasi melalui akun dan website kami. Kami harap panitia tidak patah arang untuk memutarkan film-film dokumenter secara independen sesuai dengan visi yang diusung. Kami berbahagia karena panitia tetap berkomitmen untuk memutarkan Jakarta Unfair di waktu dan lokasi yang akan diumumkan kemudian," tambahnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement