REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) menolak 95 Muslim Rohingya di Cox, Distrik Bazaar, yang melarikan diri dari Myanmar. Ke-95 pengungsi, termasuk perempuan dan anak-anak, dikirim kembali ke rumah mereka melalui jalur perbatasan yang berbeda di Teknaf, Ahad (27/11), pagi.
Komandan BGB Teknaf 2, Abuzar Al-Zahid, mengatakan petugas BGB mencegah masuknya lebih dari 90 Rohingya yang melakukan pelanggaran, ke Bangladesh. Mereka menaiki enam perahu dengan melewati Sungai Naf di tengah malam, seperti dilansir dari Dhaka Tribune.
Komandan BGB Cox Bazar 34, Imran Ullah Sarkar, mengatakan sebelumnya lima Muslim Rohingya, termasuk dua anak-anak, ditolak masuk dari perbatasan Ghundhum di Ukhia, Teknaf, pada 07.30 waktu setempat. Dia juga mengatakan, BGB telah menyiapkan sistem keamanan penuh di perbatasan untuk mencegah masuknya Rohingya.
Ratusan Muslim Rohingya mencoba menyeberang ke Bangladesh secara ilegal setelah pasukan Myanmar melancarkan serangan di Negara Bagian Rakhine, setelah terjadi serangan di tiga pos perbatasan, 9 Oktober yang menewaskan sembilan polisi.
Bangladesh telah meningkatkan keamanan di sepanjang perbatasan dengan Myanmar untuk mencegah masuknya Rohingya melarikan diri dari kekerasan di Rakhine, yang telah menewaskan sedikitnya 86 orang dan membuat 30 ribu orang mengungsi.