REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Esti Andayani mengatakan, mantan Sekjen PBB Kofi Annan menjadi salah satu pembicara kunci Bali Democracy Forum (BDF) IX yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali.
"Selain Kofi Annan, Surin Pitsuwan (Sekjen ASEAN 2008-2012) juga akan menjadi pembicara dalam panel diskusi," kata dia," katanya, Selasa (29/11).
Ia mengatakan sudah ada 62 peserta yang konfirmasi untuk hadir terdiri atas 58 negara dan empat organisasi internasional. Pada tingkat menteri sudah ada sebelas negara, sedangkan tingkat wakil menteri 7 negara dan 67 peninjau sementara. Ia mengatakan, sebanyak 47 media baik dalam dan luar negeri akan meliput forum demokrasi tersebut.
Esti mengatakan, BDF kali ini mengusung tema Religion, Democracy, and Pluralism atau "Agama, Demokrasi dan Pluralisme". Ia mengatakan, Indonesia memandang demokrasi merupakan proses berkesinambungan dan akan lebih dirasakan manfaatnya apabila dapat meningkatkan partisipasi politik masyarakat.
"Meskipun demokrasi dan pembangunan adalah dua konsep yang berbeda, keduanya memiliki keterikatan dimana keduanya merupakan proses yang dapat memperkuat satu sama lain.
Selain itu, pentingnya upaya penyeimbangan pembangunan politik dan ekonomi pada akhirnya diharapkan dapat mencegah munculnya konflik.