Jumat 02 Dec 2016 07:39 WIB

KRL Jurusan Bogor-Jakarta Kota Padat

Rep: Sri Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Massa aksi berangkat naik KRL dari Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Jumat (2/12).
Foto: Republika/Tuti
Massa aksi berangkat naik KRL dari Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta Api Listrik jurusan Bogor-Jakarta Kota, Jumat (2/12) telah dipadati penumpang sejak pukul 06.00 WIB. Selain para penumpang harian, peserta aksi super damai 212 juga tampak di beberapa stasiun.

Menurut keterangan petugas di Stasiun Pasar Minggu Baru, Jakarta kepadatan telah terjadi sejak pagi. "Enggak macet, tapi penuh terus. Karena hari ini ada kan mau ada demo," ujar petugas itu.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lapangan, di beberapa stasiun tampak pria-pria berbaju koko putih dan bersarung. Sebagian menggunakan atribut berupa ikat kepala bercorak bendera Palestina.

Pukul 07.00 WIB, dari dekat Stasiun Cikini juga tampak serombongan massa beratribut Front Pembela Islam (FPI) berjalan dari arah Jalan Pegangsaan Timur. Pukul 07.06 tampak pula rombongan aksi laki-laki dan perempuan. Sebagian perempuan membagikan topi untuk peserta aksi, yang lain tampak duduk berkumpul untuk mengisi perut.

Petugas keamanan di Stasiun Cikini mengatakan, seperti saat 411, arus penumpang kereta api meningkat sejak pukul 06.00 WIB. Salah satu rombongan berasal dari jamaah pengajian kecamatan Cakung. Koordinator Rombongan, Haji Zarkasyi Usman mengatakan ia membawa sekitar 150 orang. Sebelumnya, sekitar 50 orang telah berangkat sekitar pukul 05.00 WIB.

Menurut dia, secara total ada 10 rombongan berasal dari Kecamatan Cakung. Rombongan yang ia bawa berasal dari Pulau Gebang, Pisangan, dan Penggilingan.

Selain berdoa bersama untuk keselamatan Indonesia, Zarkasyi mengatakan rombongannya akan menuju Monumen Nasional untuk meminta pemerintah menahan dan memenjarakan tersangka penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). "Kalau Ahok tidak dipenjarakan kemungkinan akan terus lebih banyak lagi (massa)," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement