REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi doa bersama umat Islam pada 2 Desember (212) diwarnai gerimis ringan pukul 10.00 WIB yang mengguyur kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (2/12).
Berdasarkan pantauan, sejumlah massa mencari tempat berteduh karena khawatir gerimis menjadi hujan. Sebagian pedagang pasar tumpah di kawasan masjid terbesar Asia Tenggara tersebut mulai merapikan dagangannya untuk menghindari hujan.
Beberapa penjual jas hujan mulai menawarkan dagangannya kepada para peserta doa 212 seiring gerimis yang turun. Kendati demikian, gerimis tidak berlangsung lama sehingga massa yang juga menuntut penegakan hukum terkait dugaan penistaan agama tersebut kembali beraktivitas seperti biasa di ruangan terbuka.
Cuaca si kawasan Istiqlal terpantau mendung dan sementara ini tidak dirasakan terik matahari yang menyengat. Di sekitaran masjid tersebut nampak aktivitas massa yang melantunkan doa, meneriakkan takbir, menyanyikan lagu-lagu dan berorasi tentang keagamaan.
Beberapa lainnya memilih berteduh di dalam Masjid Istiqlal sebelum melangsungkan shalat Jumat. Selain massa, sejumlah kendaraan bermotor memenuhi area parkir Istiqlal. Beberapa kendaraan harus parkir di sekitar jalan raya sekitar Istiqlal karena kapasitas parkir di masjid tersebut terbatas.
Kendaraan yang parkir membludak sampai jalan raya di kawasan Pecenongan dan Pasar Baru. Kendaraan didominasi mobil pribadi dengan sebagian di antaranya merupakan bus trayek berbagai daerah dan bus pariwisata. Kendaraan tersebut membawa massa aksi doa bersama 212 ke kawasan Istiqlal.
Arus jalan raya di sekitar Istiqlal cenderung padat merayap karena hanya menyisakan ruang untuk satu mobil lewat. Hal ini berbeda dibanding hari biasanya ketika jalan satu arah di sekitaran Istiqlal bisa dilewati empat kendaraan roda empat.