Jumat 02 Dec 2016 19:45 WIB

18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir di Tuban

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ilham
Korban banjir (ilustrasi).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Korban banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Banjir di Kabupaten Tuban dan Bojonegoro akibat luapan Sungai Bengawan Solo berdampak pada ribuan jiwa. Sebanyak 18.425 jiwa atau 5.672 KK di Kabupaten Tuban merasakan dampak banjir kali ini.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, hingga Jumat (2/12), banjir menggenangi 34 desa di empat kecamatan. Ketinggian air Bengawan Solo yang melewati Kabupaten Tuban mulai dari 4 meter hingga 8 meter.

Banjir ini menggenangi 67.565 meter jalan, 2.262 hektare sawah, 322 bidang tegal, 25 tambak, dan 85 pekarangan. Selain itu, fasilitas umum seperti 3 jembatan, 28 sekolah, dan 8 masjid juga tergenang.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Joko Ludiyono mengatakan, belum ada korban hilang maupun luka-luka dari banjir tersebut. "Ada 20 warga yang mengungsi di Kecamatan Rengel," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (2/12), sore.

Menurutnya, BPBD Tuban dan BPBD Jatim telah memberikan bantuan pokok berupa makanan, obat-obatan, dan selimut. BPBD juga telah mendirikan posko dan dapur umum bagi korban banjir.

Sementara itu, tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo yang melewati Kabupaten Bojonegoro masih di atas 15 meter. "Kondisinya masih siaga merah," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Sudarmawan.

Hingga Kamis (1/12), genangan banjir di Bojonegoro meluas hingga 51 desa dan 10 kecamatan dari total 28 kecamatan. Wilayah yang tergenang antara lain Kecamatan Bojonegoro, Kalitidu, Dander, Trucuk, Kapas, Balen, Sumberejo, Kanor, Baureno, dan Trucuk.

Sebanyak 3.410 rumah terendam banjir. Satu orang dilaporkan meninggal dan 156 jiwa mengungsi di Gedung Serba Guna Jalan KH Mas Mansyur. "Meskipun ribuan rumah terendam banjir, namun masyarakat tidak mau mengungsi. Mereka sudah terbiasa banjir yang hampir setiap tahun terjadi di Bojonegoro," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Banjir di Bojonegoro menyebabkan 3.703 hektare sawah terendam banjir. Tanggul Kali Ingas di Desa Pucangarum Kecamatan Baureno pada Kamis pukul 10.00 WIB jebol sehingga menyebabkan sekitar 1.500 hektare sawah terendam banjir. Lahan pertanian di Desa Pucangarum, Desa Kedungrejo, Desa Kedungprimpen, dan Desa Gedongarum Kecamatan Kanor juga terendam banjir. Kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp 24 miliar.

Sementara di Kabupaten Tuban, banjir telah menyebabkan 3.569 rumah tergenang banjir, jalan tergenang 61.065 meter, dan lahan pertanian terendam 2.111 hektar. Diperkirakan kerugian dan kerusakan akibat banjir mencapai Rp 9 miliar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement