REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pro Kontra terkait klarifikasi sari roti di aksi bela Islam III membuat sebagian kaum Muslim marah. Bermunculan taggar bertuliskan #boikotSariRoti di media sosial baru-baru ini menjadi viral.
Aksi boikot dirasakan beberapa pedagang keliling dari Sari Rori. Salah seorang pedagang keliling bernama Rumaseh (48 tahun) mengatakan, penghasilannya setelah aksi boikot memang menurun. "Ya, menurun. Jadi sepi dah, biasanya laku satu dua, tapi sekarang ya bisa nggak ada laku," ujarnya saat ditemui di kawasan pasar Tanah Abang, Rabu (7/12).
Adi (27 tahun) salah satu kasir mini market di stasiun Manggarai, mengatkaan, penjualan produk Sari Roti tidak terlalu menurun. Dia mengatakan, produk tersebut masih diminati banyak konsumen. "Masih banyak yang beli," ujarnya.
Aksi Boikot Sari Roti vital di dunia maya memang mengundang banyak komentar dari masyarakat. Sebagai produk ternama yang menjadi produsen roti di Indonesia, reaksi beragam dari masyarakat terkait konfirmasi yang dilayangkan untuk aksi Bela Islam III.