Ahad 11 Dec 2016 16:12 WIB

Polisi Mulai Petakan Titik Pengamanan Sidang Perdana Kasus Ahok

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nur Aini
 Anggota Kepolisian sedang bertugas. ilustrasi
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Anggota Kepolisian sedang bertugas. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat Kepolisian mengungkap pihaknya siap mengamankan jalannya sidang perdana kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Selasa (13/12) esok. Setidaknya ada beberapa fokus yang akan diamankan aparat kepolisian dalam sidang yang berlangsung di gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat lama, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat itu.

"Yang diamankan pertama adalah orang yang nonton atau ikut sidang, lalu lokasi, dan ketiga adalah kegiatannya. Kita amankan sidangnya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Trunojoyo, Jakarta Selatan, pada Ahad (11/12).

Argo mengatakan, pihaknya memastikan pengamanan orang yang ada dalam pengadilan, mulai dari unsur pegawai pengadilan, saksi, hingga tersangka. Hal ini berkaitan guna lancarnya kegiatan persidangan tersebut. "Agar bisa nyaman dan aman memberikan keterangan di sidang," kata Argo.

Selain itu, lokasi persidangan dan sekitarnya juga tak luput dari pengamanan aparat kepolisian. Mengingat animo masyarakat mengikuti kasus ini terbilang tinggi, ia mengatakan antisipasi perlu dilakukan sejak awal.

Karenanya, jika sidang perdana akan dihadiri masyarakat luas pihaknya juga akan memberlakukan sejumlah antisipasi pengamanan. "Beberapa simpul, titik atau tempat, pertokoan kita amankan, karena ada parkir, lalu kalau harus contraflow. Ya bila harus rekayasa lalu lintas ya kita lakukan," kata dia.

Untuk jumlah personel, ia belum dapat memastikan jumlah tepatnya. Saat ini tengah diperhitungkan guna mengantisipasi sejumlah hal saat jalannya persidangan. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak pengadilan. "Jumlahnya belum, masih dirembuk. Yang penting kita cukup. Kita akan bantu PN agar tak ada kegaduhan. Apa nambah TV atau nambah pengeras suara di luar," ujarnya.

Ia menambahkan, sejauh ini juga, belum ada infomasi terkait aksi unjuk rasa saat sidang perdana itu digelar. "Belum ada pemberitahuan dari elemen-elemen masyarakat untuk unras (unjuk rasa)," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement