Jumat 16 Dec 2016 18:28 WIB

Dubes Baru AS: Negara Palestina Harus Ada Persetujuan Israel

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
David Friedman.
Foto: TimesofIsrael
David Friedman.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menunjuk Advokat David Friedman sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel. Friedman sendiri menanggapi permintaan Trump secara positif.

Friedman juga setuju jika Kedutaan Besar Amerika dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem tanpa mempedulikan konflik yang akan terjadi dengan Palestina.

Friedman mengatakan, ia tak sabar untuk segera bekerja di Kedutaan Besar Amerika di Yerusalem yang merupakan ibu kota abadi Israel. "Saya sangat terhormat dan senang untuk mewakili Amerika menjadi Duta Besar di Israel," katanya, Jumat, (16/12).

Friedman mengaku akan bekerja tanpa lelah untuk memperkuat hubungan yang tak akan terputus antara Israel dan Amerika. Selain itu juga mendorong perdamaian di wilayah sembari bekerja di Kedutaan Besar Amerika di Yerusalem.

Saat ditanya apakah Trump akan mendukung pendirian negara Palestina yang merdeka, Friedman mengatakan, kalau ingin mendirikan Palestina harus dilakukan dengan persetujuan Israel. Tak bisa berdiri sendiri begitu saja.

"Kalau Israel tak ingin ada negara Palestina, dia menilai sebaiknya memang tak ada negara Palestina. Dia (Trump) tak menganggap pendirian Palestina merdeka itu penting," ujarnya.

Friedman selama ini juga terus mendukung pembangunan pemukiman Israel. Bahkan ia yang mendorong aneksasi Israel ke Tepi Barat.

Baca juga, Trump Tunjuk Advokat Pro Pendudukan Jadi Dubes Israel.

Kelompok liberal pro Israel, J Street sangat menolak pemilihan Friedman menjadi Duta Besar Amerika di Israel. "Pemilihan Friedman adalah bentuk ketidakpedulian, selain itu juga menaruh reputasi Amerika di Timur Tengah dan dunia dalam bahaya."

Organisasi Zionis di Amerika sangat mendukung pemilihan Friedman sebagai Duta Besar Amerika di Israel. "Dia memiliki potensi besar untuk menjadi Duta Besar Amerika yang terbaik di Israel.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement