REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, menjelaskan istilah gerilya lapangan yang digunakan dalam kampanyenya.
"Hingga saat ini saya dan Mpok Sylvi telah bergerilya ke 40 kecamatan dari 44 kecamatan yang ada di provinsi Jakarta. Saya perlu mengenalkan istilah gerilya ini," ujar Agus dalam pidato politiknya di acara kampanye tematik di Jakarta, Sabtu.
Agus mengatakan jenderal besar AH Nasution dalam bukunya yang berjudul "Pokok-Pokok Perang Gerilya" mendefinisikan istilah gerilya sesungguhnya sebagai perang si kecil atau si lemah melawan si besar atau si kuat.
Menurut Agus, jika diterapkan dengan sungguh-sungguh, taktik gerilya ini sungguh dahsyat dan luar biasa. Sebagai buktinya, kata dia, gerilya ini berhasil diterapkan oleh bangsa Indonesia untuk mengusir kaum penjajah. Gerilya juga berhasil diterapkan oleh Vietnam melawan negara adidaya.
"Saya juga yakin dulu Pak SBY juga bergerilya untuk memenangkan hati dan pikiran lingkungannya. Saya mencoba untuk mengadaptasi pengertian gerilya tersebut," ujar Agus.
Agus mengatakan sebagai pendatang baru dalam dunia politik, dirinya mengartikan gerilya sebagai kata kerja, yang artinya turun ke lapangan untuk memenangkan hati dan pikiran rakyat, menyerap aspirasi rakyat, dan juga untuk mendapatkan solusi terbaik bagi permasalahan rakyat.
"Jadi, kalau ada yang mempertanyakan kenapa AHY-Sylvi tidak datang debat, mohon maaf, harap sabar Agus Sylvi sedang sibuk menemui rakyat. Itu semangat gerilya lapangan yang kami adopsi dari perang kemerdekaan tempo dulu," jelas Agus.