REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Kelompok pemantau islamofobia di Australia mengatakan, seorang perempuan Muslim di Perth mengalami perampasan jilbab dan dilempari botol bir dalam serangan yang diduga terjadi di sebuah pusat perbelanjaan. Polisi membenarkan sedang menyelidiki serangan yang terjadi di Pusat Perbelanjaan Beeliar Village pada Jumat (16/12) terhadap seorang perempuan berusia 34 tahun.
Kelompok yang mendorong warga Australia melaporkan sentimen anti-Muslim, Islamophobia Register Australia mengatakan, insiden tersebut diawali dengan perselisihan verbal antara si perempuan dan terduga pelaku penyerangan.
"Insiden itu dengan cepat memicu ketegangan, dimana pria pelaku penyerangan diduga memanggil korban f***ing Muslim dan setelah si perempuan mendatanginya. Pria tersebut diduga memecahkan botol birnya lalu memukul punggung serta bahu si perempuan. Perkelahian fisik kemudian diduga terjadi di antara keduanya," kata Presiden Islamophobia Register Australia, Mariam Veiszadeh.
"Jilbab perempuan itu diduga terlepas selama perkelahian fisik berlangsung dan si pria lalu diduga lari membawa serta jilbab tersebut dan membuangnya di dekat kompleks perbelanjaan," katanya.
Para saksi baru muncul untuk membantu korban setelah ia diserang. Polisi belum bisa memastikan aksi pelecehan ini atau apakah serangan itu tergolong islamofobia (anti-Islam). Polisi hanya mengatakan sedang menyelidiki sebuah serangan di luar supermarket di mana seorang pria melempar botol bir kepada seorang perempuan.
Polisi mengatakan, si perempuan berjilbab itu tidak terluka. Pria itu digambarkan berusia antara 25-35 tahun, memiliki tinggi antara 175-180 sentimeter, tubuhnya ramping dan rambutnya pirang pendek. Siapa pun yang memiliki informasi ini diminta menghubungi polisi di Australia.