REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama kembali meluncurkan buku Ensiklopedia Pemuka Agama dan Alquran terjemahan tiga bahasa daerah yaitu bahasa Batak Angkola (Sumatera Utara), Toraja (Sulawesi Selatan), dan Mongondow (Sulawesi Utara). Launching produk Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan ini dilakukan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Auditorium HM. Rasjidi kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Senin (19/12).
Menteri Agaman, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan produk keagamaan Ensiklopedia Pemuka Agama dan Terjemahan Alquran Bahasa Daerah menjadi prodak yang bermanfaat dalam kehidupan beragama khususnya di Indonesia yang memiliki keberagaman agama, dan tentunya akan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Kita sadari bahwa bangsa Indonesia begitu majemuk terdiri dari 700 suku bangsa, 300 bahasa daerah yang masih hidup dan masih digunakan sampai saat ini. Itu sungguh membanggakan,” kata dia.
Namun ironisnya, kata dia, di Indonesia masih banyak masyarakat daerah yang tidak memahami bahasa Indonesia dengan baik. Karena itu, program penerjemahan Alquran bahasa daerah ini sangat diperlukan di Indonesia yang tengah membangun karakter dan revolusi mental.
“Ini upaya strategis mencegah kepunahan bahasa-bahasa daerah yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Jika Alquran diterjemahkan hanya ke dalam bahasa Indonesia dan mushaf Alquran bahasa Arab hanya santri atau orang tertentu saja yang dapat memahani Alquran,” kata dia.