Selasa 20 Dec 2016 06:45 WIB

Menag: Sweeping Semestinya tidak Dilakukan

Rep: wahyu suryana/ Red: Damanhuri Zuhri
 Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, berharap semua pihak bisa menghargai dan menghormati perayaan hari raya sesama saudara sebangsa. Ia menilai, rasa itu harus dijunjung tinggi karena perayaan hari raya, termasuk Natal bagi umat Kristen, merupakan hak umat beragama sesuai keyakinan mereka.

"Harus dibangun rasa toleransi, tindakan sweeping semestinya tidak dilakukan," kata Lukman saat ditemui usai menghadiri Peluncuran Terjemahan Alquran Bahasa Daerah dan Ensiklopedia Pemuka Agama, Senin (19/12).

Ia menegaskan, bangsa Indonesia terdiri dari penganut agama yang beragamm, termasuk penganut agama Kristen, baik Protestan maupun Katolik. Maka itu, rasa menghargai dan menghormati, harus dibangun sebagaimana umat beragama lain menghargai dan menghormati hari besar umat Islam seperti Idul Fitri atau Idul Adha.

Lukman mengimbau, jika ada yang perbedaan atau sesuatu yang bertolakbelakang, harus diserahkan kepada aparat hukum dan mengedepankan pendekatan hukum. Termasuk saat menghadapi sesuatu yang tidak semestinya, kewajiban seorang warga negara yang baik adalah dengan menyampaikannya kepada penegak hukum.

"Biarlah aparat penegak hukum yang bertindak, atas nama hukum. Jadi, tindakan kita semua itu haruslah bisa dipertanggung jawabkan secara hukum," ungkap Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement