REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Dubes Rusia untuk Turki Andrey Karlov yang dibunuh pada Senin (19/12) sempat memberikan wawancara terakhirnya kepada Anadolu Agency.
Dalam wawancara itu Karlov menjamin kerja sama antara Turki dan Rusia baik bilateral maupun multilateral.
"Rusia bersedia bekerja sama dengan Turki dalam berbagai situasi," ujarnya.
Rusia, kata Karlov, tak berharap Turki menghentikan hubungannya dengan Uni Eropa dalam kaitannya dengan pembicaraan Shanghai Cooperation Organization. Kendati ia menyerahkan semuanya ke Ankara.
"Sekarang semua tergantung Ankara," ujar Karlov.
Karlov ditembak mati saat membuka acara galeri seni di Ankara. Ia ditembak oleh seorang polisi yang menyamar menjadi petugas keamanan. Pembunuhan ini merupakan buntut dari intervensi Rusia di Suriah.
Wawancara dengan Anadolu dilakukan pada 30 November lalu.
Baca juga, Ini Detik-Detik Penembakan Dubes Rusia.