REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB menyatakan, hujan di Kota Bima sudah mulai mereda pada Rabu (21/12) malam sekitar pukul 23.30 Wita. "Hujan di Kota Bima sudah reda, di luar kota masih hujan. Angin bertiup cukup kencang," kata Kepala BPBD NTB Muhammad Rum, Kamis (22/12).
Ia menambahkan, sebagian jalan juga sudah bisa dilewati. Begitu pula aliran listrik sudah kembali menyala. BPBD NTB telah mengirimkan dua truk yang memuat logistik untuk para korban banjir. Selain itu, sebanyak 10 orang dari tim Perintis PLN juga telah diterjunkan ke lapangan.
Rum melanjutkan, timnya juga sudah mengirimkan delapan unit genset, perahu lipat, perahu karet, serta stok obat-obatan banjir yang ada di gudang BPBD NTB senilai Rp 100 juta. Sejumlah elemen seperti Kepolisian Daerah NTB juga telah menerjunkan personelnya untuk mengevakuasi warga yang masih berada di dalam rumah.
Sedangkan, Dinas Sosial NTB juga telah mengirimkan bantuan berupa selimut hingga terpal. Rum menambahkan, kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga antara lain, bahan untuk dapur umum, selimut perlengkapan tidur, obat-obatan, sandang, pangan, air mineral dan mi instan.
Pada Rabu (21/12), Kota Bima dikepung banjir besar. Kejadian banjir terjadi sejak pukul 14.00 WITA akibat tingginya curah hujan yang melanda kota di Pulau Sumbawa tersebut. "Banjir meliputi Kota Bima. Hampir seluruh kota dikepung banjir," katanya di Mataram, Rabu (21/12).
Ia menyampaikan, akibat banjir membuat ribuan rumah di Kota Bima tenggelam. Rum belum bisa merinci jumlah pastinya. "Warga terdampak saat ini sedang menyelamatkan diri ke tempat-tempat yang aman," lanjutnya.
Selain itu, banjir juga membuat sejumlah tahanan di LP Kota Bima ikut dievakuasi. Ia menyebutkan, sejumlah wilayah di Kota Bima seperti Lewirato, Sadia, Jati Wangi, Melayu, dan Pena Na'e terendam banjir hingga dua meter.
Sedangkan, laporan sementara untuk Kabupaten Bima terdapat 25 rumah rusak berat di desa Maria Utara dan juga lima rumah hanyut dan tiga rumah rusak sedang di desa Kambilo. "Masyarakat dievakuasi sebanyak 50 orang di Paruga To 'i dan 1 unit jembatan provinsi putus," katanya menambahkan.
Ia melanjutkan, sejumlah elemen di NTB dari pemerintah, TNI, Polri, MDMC, dan sejumlah relawan lain saat ini masih berupaya melakukan evakuasi dan pengobatan bagi warga yang mengalami luka.
(Baca Juga: Banjir Bandang di Bima dan Sumbawa Dipicu Siklon Tropis Yvette)