REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Lebih dari 54 ribu orang di Kota Augsburg, Jerman selatan, harus mengungsi saat hendak merayakan Natal, Ahad (25/12) pagi. Mereka terpaksa berpindah setelah Pemerintah Jerman menemukan bom seberat 1,8 ton peninggalan Perang Dunia II.
Gereja Katedral dan Balai Kota Augsburg telah ditutup sejak Sabtu (24/12) malam. Kepolisian menyatakan, tidak ada yang dibolehkan masuk ke jalan-jalan kota mulai pukul 08.00 waktu setempat. Pada pukul 10.00 semua warga harus sudah mengungsi.
Pengungsian dilakukan selama proses penjinakan bom. Polisi belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjinakkan bom tua tersebut.
Sekolah-sekolah di wilayah aman yang berada dalam radius tertentu, dibuka untuk menampung warga yang mengungsi. Warga juga diperbolehkan membawa hewan peliharaan ke tempat penampungan sementara.
"Transportasi umum akan dibebaskan pada pagi hari," ujar petugas kepolisian.
Penemuan bom peninggalan perang, bukan hal yang biasa terjadi di Jerman. Pada 2011 lalu, Pemerintah Jerman juga mengevakuasi 45 ribu orang saat melakukan proses penjinakkan bom perang di Kota Koblenz.
Bom di Augsburg diperkirakan berasal dari serangan bom Perang Dunia II pada 25-26 Februari 1944. Saat itu sebagian besar kota mengalami kehancuran oleh bom yang dijatuhkan Inggris dan Amerika Serikat (AS).
Baca juga, Bom Sisa Perang Dunia Ditemukan di London.