Senin 26 Dec 2016 14:35 WIB

Puing-Puing Sisa Tsunami Aceh Jadi Objek Wisata Unggulan

Red: Nur Aini
Wisatawan mengunjungi tempat wisata tsunami Kapal PLTD Apung di Desa Punge, Banda Aceh, Aceh, Selasa (23/8).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Wisatawan mengunjungi tempat wisata tsunami Kapal PLTD Apung di Desa Punge, Banda Aceh, Aceh, Selasa (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID,SABANG -- Puing-puing sisa gempa tektonik 9,3 Skala Richter dan gelombang tsunami 12 tahun lalu, sekarang menjadi objek wisata unggulan Aceh.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Banda Aceh yang juga korban tsunami Siti Jihadun Nufus mengakui, banyak pelaku usaha perjalanan menjual paket wisata di Banda Aceh berkunjung ke objek wisata sisa tsunami. "Setiap paket wisata yang dijual pasti dalam itenirary-nya ada kunjungan ke situs tsunami, seperti Kapal PLTD Apung (Punge Blang Cut), Kapal di Atas Rumah (Lampulo) serta kunjungan ke Museum Tsunami," katanya.

Guncangan gempa yang disusul tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 silam diperkirakan sekitar 170 ribu jiwa warga Aceh menjadi korban keganasan gelombang laut yang bercampur lumpur bahkan gelombang tsunami itu juga berdampak sampai Malaysia dan Thailand. Ketua HPI Kota Banda Aceh itu juga mengakui, sering memandu sejumlah wisatawan lokal maupun asing yang berwisata ke Aceh menuju objek-objek wisata tersebut. "Ketika saya pandu para wisatawan mancanegara yang menumpangi Kapal Pesiar MS Silver Discovery waktu itu ada yang sampai meneteskan air mata mendegar cerita musibah tsunami yang melanda Aceh," kata Jihan, yang saat kejadian itu masih berusia 12 tahun.

Kapal PLTD Apung bobotnya 2.600 ton menjadi saksi bisu tragedi tsunami. Kapal yang semula disiagakan Pelabuhan Ulee Lheue itu dihempas gelombang laut sekira satu kilometer ke daratan, ke pemukiman penduduk di Gampon Punge Blang Cut, Banda Aceh. "Di lokasi Kapal PLTD Apung para wisman dengan seksama mengamati sisa-sisa bagunan tsunami sembari mengabadikan sejumlah gambar di lokasi yang dianggap menarik," katanya. Gempa bumi disusul dengan terjangan gelombang tsunami provinsi paling ujung barat Sumatera rusak parah, bahkan sekitar 85 persen infrastruktur di kabupaten/kota dan rumah warga hancur diterjang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement