Ahad 01 Jan 2017 18:15 WIB

Rupiah Diproyeksi Melemah Jelang Pelantikan Trump

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Rupiah
Foto: Antara
Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari mendatang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan mengalami volatilitas yang cukup besar. Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto mengatakan, awal tahun 2017 ini rupiah akan cukup berfluktuasi. Adapun rupiah diprediksi akan mengalami peningkatan volatilitas terutama menjelang pembentukan kabinet AS.

"Dolar akan mengalami tren penguatan terhadap mata uang major lainnya, terutama euro dan poundsterling. Ini juga akan berimbas terhadap volatilitas rupiah," ujar Rully kepada Republika.co.id, Ahad (1/1).

Rully memproyeksikan rupiah akan berada pada kisaran Rp 13.350- 13.575 per dolar AS jelang pelantikan Trump. Pada penutupan perdagangan Jumat (30/12) lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp 13.473 per dolar AS, melemah tipis dibandingkan hari sebelumnya yang berada di level Rp 13.471 per dolar AS.

Rupiah dan mata uang dunia lainnya diperkirakan masih akan mengalami volatilitas tinggi hingga ketidakpastian arah kebijakan Trump berakhir. Pada momen ini, kata Rully, meskipun sisi domestik cenderung positif tapi akan sulit untuk melawan tekanan pasar global. Kendati begitu, ke depannya ia dapat melihat tren penguatan rupiah didorong oleh perekonomian yang membaik sehingga akan memicu adanya aliran modal masuk.

Keputusan arah kebijakan Trump nantinya juga akan menentukan arah kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve. Arah suku bunga kebijakan AS pada tahun 2017 ini akan berpengaruh pada suku bunga bank sentral negara-negara dunia, termasuk Indonesia.

"Tentunya ini akan berdampak pada borrowing cost atau biaya meminjam bagi negara-negara yang punya utang dalam dollar AS akan cukup tertekan," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo akhir pekan lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement