Selasa 03 Jan 2017 11:24 WIB

Terkait Gratifikasi, Tiga Jam Polisi Israel Periksa Netanyahu

Benjamin Netanyahu
Foto: AP/Gali Tibbon
Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Polisi Israel memeriksa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu selama tiga jam pada Senin (2/1). Pemeriksaan ini mengenai apakah dia secara ilegal menerima hadiah dari pendukung kaya dalam penyelidikan yang mengguncang panggung politik negeri itu.

Para penyidik memeriksa Netanyahu di kediamannya di pusat Yerusalem mengenai 'dugaan menerima keuntungan', menurut juru bicara kepolisian tanpa memberikan informasi rinci lain.

Menjelang pemeriksaan, Netanyahu membantah melakukan pelanggaran apa pun dan meminta lawan-lawan politiknya menahan 'perayaan'.

Kementerian Kehakiman Israel dalam satu pernyataan menyatakan, bahwa petugas dari unit anti-korupsi kepolisian melakukan pemeriksaan itu, menambahkan bahwa Netanyahu "diduga menerima hadiah dari pengusaha." Penyelidikan yang telah lama berlangsung itu, ditujukan untuk mengetahui apakah pengusaha Israel dan luar negeri memberikan hadiah senilai puluhan ribu dolar kepada Netanyahu.

Jaksa Agung Avichai Mandelblit dilaporkan menyetujui peningkatan penyelidikan tersebut sebagai penyelidikan kriminal. Pada Senin pagi, layar-layar dipasang di gerbang masuk pusat Yerusalem untuk melindungi kedatangan para penyidik.

"Kita mendengar semua laporan media. Kita melihat dan mendengar semangat dan atmosfer pesta di studio-studio televisi dan koridor-koridor oposisi," kata Netanyahu kepada anggota parlemen dari Partai Likud, pada Senin dalam video yang diunggah di halaman Facebook dia.

"Saya ingin memberi tahu mereka untuk menunggu melakukan perayaan. Jangan tergesa. Saya kasih tahu dan saya ulang: Tidak akan ada apa-apa karena memang tidak ada apa-apa. Kalian akan terus memompa balon udara panas dan kami akan terus memimpin negara Israel."

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement