REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Kota Bima, Nusa Tenggara Barat masih dalam pemulihan usai bencana banjir bandang yang terjadi Desember lalu. Wali Kota Bima M Qurais H Abidin mengatakan kondisi Bima saat ini sudah pulih sekitar 70 persen.
"Kalau fasilitas umum sih sudah sekitar 90 persen lebih yang pulih. Hanya tinggal masalah sampah dan sedimentasi," kata Qurais di Bima, Rabu (4/1).
Dia mengatakan, 13 kecamatan terkena dampak banjir bandang hingga 100 persen. Sementara, dua kecamatan lain terkena dampak 20-30 persen. Qurais mengatakan, salah satu kecamatan yang mendapat dampak besar adalah Rasana'e Barat.
Dia mengatakan, saat ini kondisi di kecamatan tersebut masih dipenuhi sisa-sisa material yang terbawa arus. Rencananya, tim kebersihan akan dikerahkan menyisir kecamatan Rasana'e Barat tengah hingga ke timur.
"Kami sisir sekarang dibantu dengan TNI," katanya.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, aktivitas warga mulai berangsur normal usai dilanda banjir bandang pekan lalu. Sejumlah toko kelontong dan toko emas di kecamatan Mpunda atau kecamatan lainnya terlihat melayani pelanggan.
Beberapa bengkel juga sudah memberikan jasa perbaikan kepada kendaraan yang rusak terendam air. Sejumlah siswa juga sudah mulai bersekolah sejak Senin (2/1).
Sebelumnya, sekitar 106 ribu dari total 160 ribu warga di Bima terkena banjir bandang. Ketinggian dan derasnya air menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah warga. Banjir kembali menerpa dua hari berikutnya dan Senin (2/1).