Rabu 04 Jan 2017 14:54 WIB

Ihwal 'Fitsa Hats', Kuasa Hukum Ahok Pertanyakan Kredibilitas Novel

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengikuti persidangan lanjutan atas kasusnya di auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (3/1).
Foto: Republika/Pool/Dharma Wijayanto
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengikuti persidangan lanjutan atas kasusnya di auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim kuasa hukum terdakwa kasus dugaaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok,  Humprey Djemat menilai kredibilitas saksi pemberat Novel Chaidir Hasan Bamukmin atau Habib Novel perlu dipertanyakan. Pasalnya, Habib Novel menyampaikan kebohongan ihwal riwayat hidupnya.

Di dalam riwayat hidupnya, Habib Novel yang pernah bekerja di Pizza Hut, menuliskan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) bahwa ia bekerja di Fitsa Hats. Menurut Humprey, hal tersebut mengindikasikan ketidakjujuran.

"Ini soal kecil, tapi menunjukkan saksi ini tidak jujur sebenarnya. Ini salah," kata di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta, Rabu (4/1).

Menurut Humphrey, Novel malu mengakui pernah bekerja di perusahaan asal Amerika itu, sehingga mengubah nama Pizza Hut.

Menanggapi hal tersebut, Sekjen DPP Front Pembela Islam (FPI), Habib Novel Bamukmin mengakui bahwa dirinya pernah bekerja di perusahaan waralaba asal Amerika Serikat, Pizza Hut.

"Iya benar saya pernah kerja di Pizza Hut," ujar pria bernama lengkap Habib Novel Chaidir Hasan tersebut kepada wartawan, Rabu (4/1).

Novel mengatakan, berkaitan dengan kesalahan penulisan Pizza Hut menjadi 'Fitsa Hats' di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) itu merupakan kesalahan dari pihak kepolisian saat mengetik BAP tersebut.

"Jadi saya ini kan di BAP kan saya tinggal jawab, yang ketik polisi, memang yang ketik sekarang mendekati masa pensiun yang enggak mengerti, enggak paham penulisan Pizza Hut yang sebenarnya," ucap dia.

Menurut Novel, ia tidak pernah mencatat secara langsung tulisan tersebut. Saat itu ia hanya menjawab pertanyaan dari pihak penyidik saja. "Bukan (tidak mencatat sendiri), kita disidik enggak ada penanganan sendiri," ujar dia.

Novel pun merasa heran polisi tidak memeriksa kembali BAP tersebut, sehingga kesalahan itu bisa masuk ke meja sidang kasus penistaan agama. "Dari enam lembar itu ada yang enggak diteliti, sampai masuk ke meja pengadilan," kata Novel.

Baca juga, Bagaimana Ada Fitsa Hats di BAP, Ini Penjelasan Habib Novel.

Ssbelumnya, Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggelar konferensi pers usai persidangan kasus penistaan agama, Selasa (3/1) kemarin. Ahok menuduh Novel sengaja mengubah tulisan Pizza Hut menjadi 'Fitsa Hats'.

“Ada saksi yang malu kerja di Pizza Hut tapi sengaja diubah jadi 'Fitsa Hats’. Saksi itu Habib Novel,” kata Ahok.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement