REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali ditolak warga. Kali ini, Ahok ditolak saat blusukan di Jalan Turi Rt 11 Rw 3, Lenteng Agung, Jagakarsa. Pejawat tersebut ditolak oleh dua orang yang merupakan warga setempat.
Sama dengan Ahok, Djarot juga mengalami penolakan saat kampanye blusukan di Jelambar, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat. Penolakan dilakukan oleh lima orang yang merupakan warga setempat.
Menanggapi penolakan tersebut, Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Wibi Andrino menyayangkan adanya penolakan yang kembali dialami pasangan calon nomor urut dua itu pada hari ini. Menurut Wibi, penolakan tersebut menunjukan jika masyarakat Jakarta belum dewasa dalam memaknai demokrasi.
"Sama saja dengan respon sebelum-sebelumnya, karena belum dewasa saja," ujarnya saat dihubungi Jumat (6/1).
Menurut Wibi, bila masyarakat tidak suka dengan pasangan pejawat itu, maka pilihannya adalah tidak perlu memilih Ahok-Djarot di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI yang dilakukan pada 15 Februari nanti. "Tapi tidak perlu sampai melakukan hal pengadangan seperti itu," ujarnya.