REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf khusus presiden, Diaz Hendropriyono menekankan pentingnya peran pemuda dalam keberlangsungan demokrasi Indonesia. Salah satunya yakni memanfaatkan freedom of speech secara bertanggung jawab.
"Kebebasan berbicara dapat disalahgunakan untuk menyebarkan berita bohong atau hoax untuk mencapai tujuan tertentu," kata Diaz dalam pernyataannya tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Sabtu (5/1).
Diaz mengatakan, pemuda selalu memiliki peran penting di dalam sejarah dunia. Maximilien Robespierre, salah satu tokoh revolusi Prancis, memimpin revolusi pada usia yang sangat muda, begitu juga dengan Thomas Jefferson yang menulis Declaration of Independence di usia 30-an.
”Hal yang sama juga terjadi di Indonesia, ketika Jenderal Soedirman dipilih menjadi Panglima tentara Republik Indonesia saat masih berusia 29 tahun,” kata dia.
Di tengah demokrasi Indonesia yang masih sangat muda, namun sudah berkembang lebih jauh dari apa yang dicapai Amerika Serikat dalam 240 tahun terakhir, bahkan melebihi apa yang dikonsepkan bangsa Athens di bawah kepemimpinan Cleisthenes pada 500 SM, peran pemuda sangat diperlukan. Diaz mengingatkan akan adanya ekses-ekses dari nilai yang dianut demokrasi yang harus diantisipasi, seperti kebebasan berbicara yang tanpa batas, yang pada akhirnya akan mencederai proses demokrasi itu sendiri.
Karena itu, Diaz menekankan pentingnya peran pemuda, yang secara demografis merupakan mayoritas penduduk Indonesia, untuk menjaga proses demokrasi dengan menjaga agar nilai-nilai yang dianut oleh demokrasi. "Seperti freedom of speech dan freedom of religion jangan sampai disalahgunakan oleh segelintir orang untuk mengganggu kelangsungan hidup bangsa kita," kata dia mengakhiri.