REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ratusan guru SMA dan SMK se-Kota Cirebon yang statusnya dialihkan sebagai PNS Provinsi Jawa Barat mengeluhkan ketiadaan tunjangan profesi pendidik (TPP) yang biasanya mereka terima. Mereka berharap tunjangan itu segera dicairkan karena sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
"TPP biasanya saya terima bersama gaji. Tapi hari ini (kemarin), gaji yang masuk melalui rekening bank tanpa TPP," keluh seorang guru di salah satu sekolah di Kota Cirebon, yang tak mau disebut namanya, Selasa (10/1).
Sebelum pengalihan status kepegawaiannya menjadi PNS Provinsi Jabar, guru tersebut mengaku setiap bulan menerima gaji lebih dari Rp 3 juta, ditambah TPP sekitar Rp 1 juta. Namun kini, hanya ada gaji yang masuk ke rekeningnya.
Dia menyatakan, keberadaan TPP sangat dibutuhkannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dia pun mengaku kebingungan untuk menutupi kekurangan kebutuhan keluarganya, terutama karena sekarang harga berbagai kebutuhan pokok mengalami kenaikan.
"Saya sangat berharap agar tunjangan itu segera dicairkan," katanya.
Di Kota Cirebon, terdapat kurang lebih 870 orang guru SMA dan SMK. Saat ini, status kepegawaian mereka telah dialihkan ke Provinsi Jabar.