Sabtu 14 Jan 2017 07:32 WIB

Renovasi Rampung, RSUD dr Soewandhi Kini Punya 10 Ruang Operasi

Rep: Binti Sholikah/ Red: Hazliansyah
Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kiri) bersama jajaran dokter mengamati salah satu ruang operasi disela-sela peresmian renovasi dan pengembangan RSUD dr M. Soewandhi Surabaya, Jawa Timur, Jumat (13/1).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kiri) bersama jajaran dokter mengamati salah satu ruang operasi disela-sela peresmian renovasi dan pengembangan RSUD dr M. Soewandhi Surabaya, Jawa Timur, Jumat (13/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Proses resnovasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr M Soewandhie telah rampung. Kini, rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu memiliki 10 ruang operasi.

10 ruang operasi tersebut terdiri dari tiga kamar operasi emergency, tujuh kamar operasi elektif/terjadwal, dua ruang kateterisasi jantung dan juga satu ruang laser batu ginjal. Penambahan 10 ruang operasi ini bertujuan untuk mengurangi waktu tunggu antre operasi.

Direktur RSUD dr M Soewandhie, Febria Rachmanita mengatakan, pelayanan di RSUD dr Soewadhi kini lebih optimal dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dengan peresmian renovasi dan pengembangan rumah sakit yang dipimpinnya, diharapkan lebih bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya waktu tunggu operasi semakin singkat.

"Sekarang ada 10 ruang operasi. Salah satunya ruang kateterisasi jantung. Dulunya hanya ada satu. Sekarang kita sudah punya dua. Dulu antrean operasinya dua bulan karena jumlah pasiennya memang tinggi. Sekarang waktu tunggunya jauh lebih pendek. Mudah-mudahan masyarakat yang berobat ke sini bisa cepat sembuh," kata Febria di sela-sela acara peresmian renovasi dan pengembangan RSUD dr M Soewandhi, Jumat (13/1).

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, setelah direnovasi, kapasitas gedung dan jumlah ruangan RSUD dr M Soewandhie bertambah. Rumah sakit ini diharapkan bisa lebih menjawab harapan masyarakat. Terutama dalam hal percepatan pelayanan kepada masyarakat karena waktu tunggu operasi lebih cepat.

"Dengan adanya penambahan kapasitas, harapannya rumah sakit Soewandhi lebih bisa diandalkan dan lebih dipercaya masyarakat. Minimal bisa mengurangi niatan warga yang ingin berobat ke luar negeri. Masak kalau cuma operasi kaki saja ke luar negeri," ucap Wali Kota yang akrab disapa Risma tersebut.

Ia mengakui, renovasi rumah sakit yang berlokasi di Jalan Tambahrejo, Kecamatan Simokerto tersebut tidak mudah. Sebab, adanya keterbatasan lahan karena dikepung oleh permukiman warga dan juga jalan umum. Renovasi juga harus dilakukan seiring dengan berlangsungnya pelayanan rumah sakit.

"Renovasinya sulit karena perbaikannya jalan terus dan operasional rumah sakit juga jalan terus. Saya sendiri sampai ikut merancang tahapan pembangunannya," ungkap alumnus jurusan Arsitektur ITS tersebut.

Di sisi lain, RSUD dr Soewandhi kini juga menjadi rumah sakit pendidikan. Dengan predikat tersebut, RSUD dr Soewandhie akan menjadi rujukan bagi mahasiswa dari sejumlah fakultas kedokteran di Surabaya. Para tenaga medis di rumah sakit tersebut juga bisa lebih berkembang dari sisi keilmuan.

Selain itu, RSUD dr Soewandhie juga telah melakukan pembinaan kepada 21 Puskesmas di Surabaya dan bidan praktek swasta mandiri sejak 2016. Hal itu bertujuan menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement