REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Pansus Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu dari Fraksi Partai Golkar, Rambe Kamarul Zaman mengatakan pihaknya setuju dengan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2019 mendatang. Kesepakatan itu diambilnya saat Partai Golkar melakukan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) beberapa waktu lalu.
Bahkan, Rambe menegaskan Golkar akan mati-matian memperjuangkan sistem proporsional tertutup tersebut. Karena sistem Pemilu sangat penting untuk menghasilkan output Pemilu yang lebih berkualitas.
"Ini sudah kami tuangkan dslam Daftar Inventarisasi Masalah (DIM). Golkar memperjuangkan sampai titik darah penghabisan sistem pemilu yang akan kami wujudkan adalah sistem pemilu proporsional tertutup," jelasnya sesaat sebelum seminar Golkar di Kompleks Parlemen, Rabu (18/1).
Rambe menjelaskan sistem proporsional tertutup dapat meneguhkan kedudukan partai politik, memperkuat kewenangan parpol. Sehingga ini dapat mengeliminasi dampak negatif dari sistem proporsional terbuka.
Selain itu, Golkar memilih sistem proporsional tertutup tersebut juga memiliki kepentingan untuk bangsa bukan golongan atau kelompok tertentu. Apalagi Golkar selalu mengutamakan kepentingan partai daripada kepentingan bangsa dan negara.
Lanjut Rambe, pertimbangan utama memilih sistem proporsional tertutup, adalah meningkatkan kualitas calon dan mereka yang terpilih. Maka dengan demikian jangan sampai faktor keterpilihan didominasi oleh modal dan popularitas semata.
Kendati demikian kata Rambe, Golkar siap membahas usulan pemerintah yaitu proporsional terbuka terbatas. Kemudian akan melihat formulasi dan aturan detail terkait usulan tersebut.