Senin 30 Jan 2017 18:15 WIB

Kondisi Masjid Makkah di India Memprihatinkan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agung Sasongko
Masjid Makkah, India
Foto: toi
Masjid Makkah, India

REPUBLIKA.CO.ID, HYDERABAD -- Masjid Makkah yang penuh nilai bersejarah di Hyderabad, India, adalah salah satu tempat wisata paling terkenal di kota tersebut. Masjid itu mampu menarik ribuan pengunjung.

Sayangnya kondisi struktur bangunan warisan bersejarah ini rusak dan menyedihkan. Pasalnya hal itu terjadi karena pemerintah setempat yang apatis dan cenderung mengabaikan perawatan masjid.

Masjid tersebut memiliki banyak masalah struktural yang memerlukan perhatian mendesak. Atap utama masjid telah retak yang menyebabkan rembesan air saat hujan. Terutama bangunan di sayap kanan masjid. Apabila tidak segera diperbaiki, maka dikhawatirkan akan roboh.

"Struktur ini dibangun lebih dari 400 tahun lalu, tapi sekarang tidak dikelola dengan baik. (Masjid) telah kehilangan keindahannya selama bertahun-tahun belakangan, untuk itu perlu perhatian pemerintah,” pengawas dari Masjid Makkah, Qadeer Siddiqui, seperti dikutip dari The News Minute, baru-baru ini.

Pemerintah setempat telah berulang kali berjanji untuk merenovasi struktur masjid. Namun hinhha kini, bantuan tersebut tak jua datang. tidak ada bantuan telah datang sejauh ini.

Janji terbaru pemerintah datang Mei 2016, ketika Wakil Kepala Menteri, Mohammed Mahmood Ali, dan pejabat lainnya mememiksa Masjid menjelang bulan suci Ramadhan. Mereka berjanji melakukan renovasi besar-besaran. Diantaranya untuk memulihkan struktur bangunan, menyediakan instalasi pencayahaan, sistem suara, dan kamera pengawas (CCTV) masjid.  Sayangnya, sampai kini, renovasi tesebut belum dilakukan.

Siddiqui mengatakan ada 23 kamera pengawas yang terpasang di dalam dan luar masjid. Namun tidak ada satupun yang berfungsi selama dua setengah tahun terakhir. “Saya telah meminta dana kepada Kementerian Kesejahteraan Kaum Minoritas, tapi belum mendapat respons yang tepat,” kata dia.

Masjid Makkah memiliki 5 hektare tanah, tetapi tidak memiliki cukup staf untuk mempertahankan struktur atau membersihkannya. Yang lebih parah, bahkan anggota staf belum menerima gaji selama dua bulan. Salah seorang penjaga keamanan, Hameed, belum menerima gajinya sejak November.

“Selama dua tahun teakhir, beginilah kondisi di sini. Gaji tidak teratur. Tadinya ada lebih dari 24 penjaga, tapi sekarang hanya 14 dari kami yang tersisa,” ujar Hameed.

Sebagian dari mereka memilih berhenti bekerja di sana lantaran gaji tidak teratur. Gaji Hameed 12 ribu Rupee setiap bulan. Dia mempunyai tanggungan untuk biaya keperuan rumah tangga dan pendidikan anak-anaknya.

Sementara itu, pihak berwenang pengurus masjid  mengatakan bahwa ia telah mendesak berbagai departemen agar segera mencairkan gaji para pekerja. Pasalnya, jika gaji tidak segera dikeluarkan, maka para pekerja yang masih bertahan akan mengikuti jejak rekan-rekannya untuk meninggalkan masjd dan mencari pekerjaan lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement