REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Perwakilan Australia untuk Indonesia meluncurkan aplikasi Ruang Desa, Selasa (31/1). Aplikasi ini merupakan wadah komunikasi antara aparat desa dengan fasilitator desa. Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan, teknologi merupakan instrumen penting dalam mendukung pembangunan desa.
"Aplikasi digital Ruang Desa memberikan jawaban buat para penggiat desa, masyarakat untuk mendapat informasi cepat dan relevan," kata dia di kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Selasa (31/1).
Mendes menuturkan, aplikasi ini memudahkan 21 ribu fasilitator tingkat kabupaten, kecamatan dan desa untuk membimbing para aparat desa. Ia meyakini, aplikasi ini mampu membantu fasilitator menjadi lebih efisien dan efektif dalam memberikan dukungan ke desa-desa.
Selain itu, Eko berujar, aplikasi Ruang Desa dapat menyediakan data real time bagi kementerian. Ia meyakini, data tersebut dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan yang mendesak di desa.
"Ada sekitar 74 ribu desa. Tanpa IT, tak mungkin disentuh satu-satu," kata dia.
Pemerintah Australia mendukung Kemendes PDTT untuk peluncuran aplikasi Ruang Desa melalui bantuan teknis dari Kolaborasi Masyrakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK). Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson berujar, negaranya sangat memahami potensi IT untuk menjadi solusi tantangan komunikasi di Indonesia.
"Kita ingin melihat dampaknya di perdesaan dan daerah terpencil," ujar Grigson.