REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), KH. Bachtiar Nasir tiba di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Selasa sekitar pukul 09.55 WIB. Kedatangan Bachtiar didampingi pengacaranya Kapitra Ampera untuk memenuhi panggilan pemeriksaan.
Ia mengatakan kedatangannya di Universitas Bung Karno (UBK) sebagai pembicaranya yang diundang oleh panitia dalam rangka Haul Bung Karno. "Saya sih hadir itu Haul Bung Karno dan acaranya juga di aula kampus. Kemudian saya diminta statement dan saat itu saya cerita bahwa saya orang Luar Batang dan ada penggusuran kayak begini," kata Bachtiar, Rabu (1/2).
Kedatangannya sebagai pembicara tidak ada hubungannya dengan rencana aksi umat Islam yang berjalan damai, katanya. Bachtiar juga menyampaikan atas nama Ketua GNPF mengatakan apa yang sudah dijalankan dengan penuh kedamaian ini, dialokasikan agar bangsa Indonesia lebih kuat.
"Dan satu lagi adalah bersinergi agar tidak ada kegaduhan-kegaduhan yang produktif dan memancing-mancing emosi, saya kira itu saja," kata Bachtiar. Penyidik Polda Metro Jaya hari Rabu akan memeriksa Habib Rizieq, Munarman dan Bachtiar Nasir sebagai saksi terkait dugaan upaya makar.
Sebelumnya penyidik Polda Metro Jaya menetapkan tersangka dugaan upaya makar antara lain Kivlan Zein, Adityawarman, Ratna Sarumpaet, Firza Husein, Eko, Alvin, Rachmawati, Sri Bintang Pamungkas, Eko Suryo Santjojo, Adityawarman Thaha, Hatta Taliwang dan Alvin Indra.
Polisi juga telah meminta keterangan pakar ekonomi Ichsanuddin Noorsy sebagai saksi yang diduga menghadiri pertemuan yang digelar Rachmawati Soekarnoputri.