REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB menyebutkan, pertumbuhan produksi Industri manufaktur Mikro dan Kecil NTB pada triwulan IV 2016 turun sebesar 19,17 persen dibandingkan dengan triwulan III 2016.
Kepala BPS NTB Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, beberapa industri juga mengalami penurunan cukup signifikan.
"Jenis-jenis industri yang mengalami penurunan pertumbuhan lebih dari lima persen adalah Industri Pengolahan Tembakau, Industri Pakaian Jadi, Industri Barang Galian Bukan Logam, dan Industri Makanan," katanya saat jumpa pers di Kantor BPS NTB, Rabu (1/2).
Dia menambahkan, jika dilihat secara tahunan, pertumbuhan Industri manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi NTB triwulan IV 2016 juga turun sebesar 14,70 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama pada 2015. "Secara keseluruhan produksi Industri manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi NTB pada 2016 mengalami pertumbuhan negatif, yaitu sebesar 3,98 persen jika dibandingkan dengan 2015," ujar Endang.
Sementara itu pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi NTB triwulan IV 2016 naik sebesar 3,44 persen dibandingkan dengan produksi IBS triwulan III 2016. Kenaikan ini, kata Endang, sebagian besar dipengaruhi pertumbuhan positif Industri Makanan. Sedangkan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi NTB pada triwulan IV 2016 jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada 2015 juga tumbuh ke arah positif sebesar 4,63 persen.
"Secara keseluruhan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi NTB pada 2016 naik sebesar 3,2 persen jika dibandingkan dengan keadaan pada 2015," kata Endang.