Jumat 03 Feb 2017 04:11 WIB

Pangeran Saudi Borong Tiket Pesawat untuk 80 Elang Peliharaan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Hazliansyah
Foto yang memperlihatkan burung elang dalam satu penerbangan
Foto: REDDIT/LENSOO/STRAIT TIMES
Foto yang memperlihatkan burung elang dalam satu penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Burung sudah pasti dapat terbang, namun pesawat dapat terbang lebih cepat. Hal itu yang membuat seorang pangeran Arab Saudi memborong 80 kursi pesawat untuk 80 elang peliharaannya.

Sebuah foto yang menunjukkan puluhan elang menduduki kursi pesawat telah tersebar luas di media sosial Reddit. Dilansir dari Strait Times, foto itu diambil dan diunggah oleh kapten pesawat.

"Teman saya yang seorang kapten mengirimkan foto ini. Pangeran Saudi membeli tiket untuk 80 elang," tulis pengguna Reddit, Lensoo.

Setiap elang mendapatkan satu kursi, yang terletak di baris tengah pesawat. Sejumlah pria juga terlihat menduduki kursi-kursi yang kosong, bersandingan dengan elang-elang itu.

Tidak ada informasi yang jelas maskapai penerbangan apa yang digunakan oleh elang-elang itu. Namun, sejumlah maskapai di Timur Tengah memang mengizinkan hewan ikut dalam penerbangan komersil.

The Telegraph melaporkan, maskapai penerbangan seperti Qatar Airways, Etihad, dan Emirates mengizinkan elang untuk berada di dalam kabin. Terlebih memelihara elang atau Falconry telah menjadi hobi yang populer di masyarakat kalangan atas Timur Tengah.

"Anda diizinkan untuk membawa satu elang di dalam kabin penumpang kelas ekonomi dan maksimal enam elang di dalam kabin," tulis Qatar Airways dalam pemberitahuan resmi.

"Kami menerima pengangkutan elang di kabin pesawat utama asalkan semua dokumen yang diperlukan telah didapatkan. Kami juga menerima pengangkutan elang di bagasi," tulis Etihad Airways.

Pada 2013, Gulf News melaporkan, ada lebih dari 28 ribu burung elang telah memiliki paspor sejak 2002. Pemberian paspor dilakukan dalam upaya untuk memerangi perdagangan ilegal burung di wilayah Timur Tengah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement