REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Camat Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Andreas Naisunis mengimbau warganya agar waspada terhadap ancaman banjir dan tanah longsor menyusul meluapnya ratusan anak sungai pada wilayah pegunungan Amfoang di daerah itu.
Andreas Naisunis ketika dihubungi Antara di Kupang, Jumat (3/2), mengatakan dalam kondisi cuaca sangat ekstrem saat ini dibutuhkan kewaspadaan warga Amfoang Utara yang hendak berpergian ke kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Hujan deras disertai angin kencang di wilayah pegunungan Timau dan Amfoang dapat memicu terjadinya tanah longsor. Saat ini ratusan anak sungai di pegunungan Amfoang meluap akibat tingginya curah hujan di pegunungan Timau dan Amfoang, Kabupaten Kupang," tegasnya.
Ia mengatakan, kondisi ruas jalan menuju Kupang ditutupi lumpur sehingga tidak memungkinkan dilintasi kendaraan umum.
Menurut dia, pada musim hujan perjalanan dari Naikliu ke Kupang saat ini ditempuh selama 12 jam yang seharusnya dalam waktu enam jam.
"Ratusan anak sungai di daerah pegunungan Amfoang sedang dalam kondisi banjir menyebabkan waktu tempuh perjalanan sangat lama, selain itu ancaman tanah longsor dan pohon tumbang akibat angin kencang juga selalu terjadi di daerah ini,"tegasnya.
Ia mengimbau warga di daerahnya untuk sementara tidak berpergian ke luar dari Naikliu jika tidak terlalu mendesak.
"Sebaiknya warga Amfoang Utara tidak melakukan perjalanan keluar daerah ini, karena kondisi alam saat ini sangat berbahaya jika melakukan perjalanan melintasi sungai yang sedang dalam kondisi banjir," tegasnya.