REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Tuan rumah Indonesia masih memimpin perolehan medali sementara pada hari kedelapan Islamic Solidarity Games 2013 Palembang, Ahad (29/9). Cabang taekwondo dan tenis berhasil mempelebar jarak persaingan perolehan medali dengan Mesir di posisi kedua. Dua cabang itu masing-masing menyumbangkan dua medali emas.
Dengan tambahan empat medali emas dari taekwondo dan tenis, dalam posisi klasemen perolehan medali, Indonesia masih berada di urutan teratas dengan 29 emas, 29 perak dan 23 perunggu. Mesir yang berada di posisi kedua saat ini mengoleksi dengan 25 emas, 23 perak dan 28 perunggu.
Sementara itu Turki yang kini berada di urutan ketiga klasemen dan Malaysia di tempat keempat saling bersaing berebut tempat tiga besar karena hanya terpaut satu emas, dimana Turki mengumpulkan 20 emas, 25 perak, dan 40 perunggu, sedangkan Malaysia dengan 19 emas, 13 perak dan 22 perunggu.
Mesir yang terus saling kejar-kejaran dengan Indonesia untuk merebut posisi puncak klasemen, pada hari kedelapan, mampu merebut tiga emas, masing-masing dari cabang taekwondo nomor kyorugi kelas -53kg putri, renang 200 meter gaya ganti putra, dan 1500 meter gaya bebas putra.
Indonesia menyabet dua medali emas pada cabang taekwondo nomor Kyorugi (tarung) di Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 Palembang, ketika Aghniny Haque memenangi kelas -46kg putri, dan Aggie Seftyan Prasbowo sukses di kelas -58kg putra, Minggu.
Tepuk sorak gegap gempita dari penonton yang memenuhi bangku arena menggema di Sriwijaya Promotion Centre (SPC) saat Aghniny mempersembahkan emas pertama di nomor Kyorugi bagi Indonesia, setelah dalam final kelas -46kg putri dia melibas lawannya Thirunakarasu Shakila dari Malaysia dengan skor 15-5.
Sedangkan pada partai pertarungan antara Aggie Seftyan melawan atlet Jordania Mohammad Khalifah, pertarungan berlangsung seru poin saling menyusul sehingga Aggie memastikan medali emas di kelas -58kg putra melalui kemenangan tipis 8-7.
"Saya tidak bisa banyak berkata, yang jelas saya sangat senang dengan kemenangan ini, ini suatu berkah bagi saya," kata Aghniny sambil menyeka keringat yang bercucuran di wajahnya seusai bertanding.
"Semalam saya menangis terus, yang saya ingat hanya saya harus menang..harus menang demi Indonesia," katanya.
Kontingen Indonesia mendapatkan tambahan dua medali emas dari cabang tenis setelah pemain tunggal putra dan pasangan ganda putri menunjukaan kemampuan mereka menjadi yang terbaik.
Untuk tunggal putra, medali emas kontingen Indonesia dipersembahkan oleh Christopher Rungkat setelah mengalahkan pemain asal Aljazair, Mohamed Hassen, dengan skor 6-2, 6-1.
Pemain yang juga unggulan pertama pada kejuaraan ini sebenarnya sempat mendapatkan perlawanan yang sengit di babak perempat final. Saat itu, pemain yang akrab dipanggil Christo harus bersusah payah mengalahkan pemain asal Oman Mohammed Al Nabhani dengan skor 6-4, 7-6 (1).
Berbeda dengan saat tampil di semifinal, pemain terbaik tunggal putra Indonesia itu bermain dengan mudah dan mengalahkan pemain asal Turki, Baris Firat dengan dua set langssung yaitu 6-1, 6-1. Kemenangan ini mengantarkan Christo ke final.
"Hasil ini sesuai dengan target, meski lawan yang saya hadapi peringkatnya jauh di bawah. Secara umum saya cukup puas, namun masih banyak hal yang harus saya perbaiki," kata Christo usai pertandingan.
Indonesia juga menambahkan lima medali perak pada cabang atletik, tenis ganda putri, panahan tim compound, renang 400m gaya estafet dan sepak bola, satu perunggu di panahan tim compound putri.
Lihat hasil perolehan medali sementara ISG 2013