REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYITAW -- Menjelang penutupan SEA Games 2013 Myanmar, para atlet, ofisial, dan tamu pesta olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara ini, mulai memburu cendera mata untuk di bawa pulang ke negara masing-masing.
Namun, para penduduk lokal ternyata tak ketinggalan memburu kenang-kenangan. Bedanya, warga Myanmar tak hanya membeli pernak-pernik SEA Games, mereka juga memburu atribut para tamu dari negara lain, seperti jaket kontingen, topi, dan lainnya.
Aung Mint Taa contohnya. Pria 32 tahun itu tanpa ragu langsung menahan ROL yang sedang berjalan di sekitar Kompleks olah raga Zeyar Thiri, Naypyitaw. Kebetulan fotografer ROL, Edwin Dwi Putranto, tengah mengenakan jaket berwarna merah putih bertuliskan Indonesia di bagian punggung.
Dengan menggunakan bahasa tubuh, Aung Mint Taa meminta untuk bertukar jaket. Saat itu ia sudah melepaskan jaket bertuliskan Myanmar di bagian dada yang berwarna merah hijau kuning.
Meskipun sempat bingung dengan maksud Aung Mint Taa, namun rekan saya akhirnya melepas jaket Merah Putih yang sedang dikenakannya. Ia bersama Aung Mint Taa pun bertukar cendera mata berupa jaket.
"Terima kasih," kata Aung Mint Taa menggunakan bahasa Myanmar.