REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemandangan menakjubkan terjadi di pantai Tabuhan, Banyuwangi. Puluhan atlet selancar layang (kitesurfing) dan selancar angin (windsurfing) dari berbagai negara menunjukkan aksinya bermanuver di atas laut Pulau Tabuhan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (9/8).
Angin yang berembus dengan kencang sesekali membuat para kitesurfer (peselancar layang) dan windsurfer (peselancar angin) terangkat dari air dan melayang-layang di udara. Kitesurfer asal Belanda, yang juga penggagas event, Jeroen Van Der Kooij, mengatakan, Pulau Tabuhan menjadi tempat istimewa bagi para peselancar. Kecapatan angin di laut pulau ini berkisar 20-30 knot, sangat baik untuk bermain kitesurfing maupun windsurfing.
“Pulau Tabuhan tempat paling bagus di Indonesia untuk main selancar layang dan selancar angin. Angin keras setiap saat, tidak usah menunggu datangnya angin seperti di Bali,” kata Jeroen.
Jeroen menambahkan, Pulau Tabuhan sangat cocok untuk bermain freestyle kitesurfing dan windsurfing karena lautnya yang tanpa ombak. “Kami baru mengetahui kalau Pulau Tabuhan sangat potensial untuk olahraga ini tahun lalu. Jika saja sudah tahu sejak dulu pasti sudah lama ke sini. Teman-teman kitesurfer yang biasanya main di Bali semuanya ke sini,” tambah Jeroen.
Jeroen optimistis Pulau Tabuhan akan menjadi lokasi surfpoint utama bagi penggila kitesurfing dan windsurfing. Ini juga terlihat dari antusiasme peserta dari berbagai negara yang mendaftar secara online untuk mengikuti kegiatan ini.
Untuk mengembangkan olahraga ini di Pulau Tabuhan, dia juga berencana akan membuka pelatihan bagi warga lokal maupun wisatawan yang tertarik pada olahraga ini. Warga lokal nantinya diberdayakan untuk mendukung kegiatan ekonomi produktif berbasis pariwisata di Pulau Tabuhan.
“Sebagai langkah awal, kami akan membawa trainer dari luar yang memenuhi kualifikasi. Nantinya juga akan melibatkan warga lokal untuk dilatih,” urainya, seperti disiarkan melalui rilis Pemkab Banyuwangi kepada ROL.