REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Badan Atletik Kenya menyatakan bahwa laporan media yang menyatakan adanya doping pada para pelari negara itu merupakan kampanye kotor menjelang kejuaraan dunia di Beijing.
Koran Inggris Sunday Times dan siaran radio Jerman ARD/WDR mengatakan bahwa mereka mempunyai akses ke hasil lebih dari 12 ribu sampel tes darah yang menunjukkan lebih dari 800 atlet yang diuji sampel darahnya sangat sugestif doping atau "abnormal". Menurut laporan, dari 800 atlet, 77 diantaranya merupakan asal Kenya.
"Kita tidak boleh gagal untuk menunjukkan bahwa film dokumenter itu hanya mencoba untuk membungkus pelari kami dengan kecurigaan yang tidak beralasan karena mereka juga mempersiapkan diri untuk melakukan tugas negara mereka di Beijing, Cina," demikian Badan Atletik Kenya mengatakan dalam sebuah pernyataan.