REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mulai merealisasikan salah satu program andalannya yaitu satu desa satu lapangan, hanya saja tahap pembangunannya belum bisa dilakukan serentak dan baru dilakukan pada desa terpilih.
Demi melancarkan program andalan tersebut, pihak Kemenpora menggelar bimbingan teknis yang dihadiri perwakilan dari 470 desa dari seluruh Indonesia. Adapun bimbingan teknis ini dilaksanakan di salah satu hotel di Tangerang, Banten, Selasa.
"Bimbingan teknis ini sudah harus dilakukan empat bulan yang lalu. Namun baru bisa dilakukan sekarang karena saat itu jumlah dokumen yang terverifikasi sesuai dengan ketentuan sangat minim. Target pembangunan satu desa satu lapangan saat ini adalah 500 desa," kata Deputi 5 Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto dalam keterangan persnya.
Selain minim, kata dia, keterlambatan pelaksanaan program andalan Menpora Imam Nahrawi ini juga karena Kemenpora menerapkan esensi kehati-hatian agar semua program yang ada sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selain itu meski targetnya adalah 500 desa, pada tahap pertama pembangunannya tidak bisa dilakukan secara serentak dan hanya 100 desa.
"Dari 470 desa yang mengikuti bimbingan teknis, baru sekitar 100 desa yang dilaksanakan pembangunannya sejak awal November. Sedangkan 370 lainnya menyusul mulai minggu ketiga November ini," katanya menambahkan.