REPUBLIKA.CO.ID, Tangan gemetaran. Tatap mata kosong, serta wajah nyaris tanpa eskpresi. Itulah kesan yang segera bisa ditangkap pada Muhammad Ali hari-hari ini. Tapi dunia mencatat, sebelum dikalahkan waktu dan digerogoti Sindrom Parkinson yang membuatnya seperti orang limbung, Ali adalah raja di atas ring.
Kesombongannya dengan menyebut dirinya ''The Greatest'' bukan bualan kosong. Berikut adalah beberapa pertandingan yang merupakan ajang pembantaian bagi lawan-lawan Ali.
Doug Jones Madison Square Garden 13 Maret 1963 Menang ronde 10
Pertarungan melawan Doug Jones merupakan ujian pertama bagi Muhammad Ali -- ketika itu ia belum masuk Islam dan namanya masih Cassius Clay. Sebelum itu Ali memang sudah 17 kali naik ring dan selalu menang. Hanya saja, lawan-lawan yang dihadapi Ali ketika itu tak setangguh Jones.
Dalam beberapa pertarungan sebelumnya, Ali suka meramal pada ronde berapa ia bakal mengakhiri lawannya. Dan ramalannya sering tepat. Tapi menghadapi Jones, ramalan Ali meleset. Ia berniat menyudai Jones di ronde keenam. Kenyataannya ia hanya menang angka hingga ronde 10.
Sonny Liston Miami Beach 15 Februari 1964 TKO ronde 6
Menjelang bertarung melawan Sonny Liston, Ali sama sekali tak diunggulkan. Dokter menilai emosi Ali labil, dihantui kematian. Dalam pemeriksaan medis sebelum pertandingan, jantung Ali bergedup di atas 100. Sedangkan Liston normal, 80. Ali kembali tak diunggulkan. Tapi tanaga muda Ali menjungkirbalikkan ramalan dokter itu.
Sejak timbang badan, Ali sudah melakukan provokasi. Terutama dengan melontarkan ejekan-ejekan. Ia juga mulai berteriak, ''Aku yang terbesar''. Oleh Ali, Liston dijuluki ''Si Beruang Besar yang Buruk''. Tak berhenti di itu, Ali juga melakukan gerakan-gerakan provokasi. Akibat ulahnya, Ali didenda 2.500 dolar.