REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyerukan, setiap pihak yang turut serta dalam kontestasi Pilkada 2017 agar siap dengan hasil pemungutan suara, baik menang atau kalah. "Menyerukan kepada semua calon pasangan kepala daerah dan para pendukungnya untuk jujur, bijaksana, satria dan berjiwa besar menerima apa pun hasil pilkada, serta siap menang dan siap kalah," katanya, Senin (13/2).
Dia mengatakan, semua pasangan calon hendaknya menghindari tindak kekerasan, praktik politik uang, kecurangan dan penyalahgunaan fasilitas negara dalam bentuk apapun. Bagi setiap warga Muhammadiyah yang memiliki hak pilih, kata dia, agar menggunakan hak politiknya dengan memilih pemimpin yang berakhlak mulia, amanah, jujur, bersih, kompeten, dekat dengan rakyat dan peduli terhadap dakwah serta perjuangan umat Islam.
Haedar juga meminta penyelenggara pilkada agar menjamin proses dan kontestasi demokrasi tersebut benar-benar berkualitas. Penyelenggara dituntut objektif, profesional, amanah, menegakkan aturan dengan konsisten, jujur, adil, transparan, akuntabel serta tidak memihak kepada salah satu kandidat.
"Penyelenggara, harus taat asas dalam seluruh tahapan pilkada seperti saat pendataan pemilih, pemungutan suara dan penghitungan hasil pemilihan," katanya.
Bagi aparatur keamanan, kata Haedar, harus melindungi, menjamin keamanan dan menciptakan rasa aman bagi seluruh masyarakat, khususnya warga negara yang menggunakan hak pilihnya. Dia mengatakan, aparatur keamanan hendaknya mengerahkan segenap kemampuan untuk menjaga netralitas negara dalam penyelenggaraan pilkada.
Pilkada serentak, kata dia, agar menjadi proses dan mekanisme politik yang demokratis dan bermartabat dalam memilih pemimpin terbaik dan bersuri tauladan baik. "Muhammadiyah mengapresiasi dukungan masyarakat, penyelenggara pilkada, pasangan calon dan tim kampanye, media massa dan aparatur keamanan atas terselenggaranya kampanye yang damai, aman, santun, beradab dan berkualitas," kata dia.