Selasa 14 Feb 2017 11:54 WIB

Hatta Ali Terpilih Kembali Jadi Ketua MA

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- M. Hatta Ali resmi kembali menjabat ketua Mahkamah Agung periode 2017-2022 pada pemilihan ketua MA di Gedung MA, Jakarta, Selasa (14/2). Hatta sebelumnya telah memegang jabatan ketua MA selama tiga tahun ke belakang.

Penanggungjawab majelis sidang pemilihan ketua MA, Suwandi mengatakan, mengesahkan Hakim Agung M. Hatta Ali sebagai Ketua MA terpilih. Keputusan ini mempunyai kekuatan yang sah dan kemudian akan disampaikan kepada presiden RI untuk dilakukan pelantikan.

"Mengesahkan Hakim Agung Hatta Ali sebagai ketua Mahkamah Agung RI terpilih," tutur dia saat membaca keputusan majelis sidang hakim agung, di Gedung MA, Jakarta, Selasa (14/2).

Sementara itu, Ketua MA pejawat terpilih, Hatta Ali mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk memegang amanah sebagai ketua MA untuk periode kedua.

"Kerja sama yang selama ini sudah terbangun, dari semua jajaran, pimpinan, hakim agung, hakim ad hoc, pejabat kepaniteraan, pejabat kesekretariatan, dan semuanya, ini semua keberhasilan kita bersama dalam membangun dan membesarkan MA," tutur dia.

Sidang pemilihan tersebut dihadiri oleh 47 Hakim Agung. Ada empat hakim agung yang mendapat suara dalam pemilihan itu dan Hatta meraih suara tertinggi. Hatta meraih total 38 suara, Andi Samsan Nganro mendapat tujuh suara, dan Suhadi serta Mukti Arto sama-sama mendapat satu suara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement