REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Citra Komunika Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil hitung cepat pada penyelenggaraan Pilkada Kota Tasikmalaya, Rabu (15/2). Dari hasil hitung cepat itu, pasangan calon Budi Budiman-Muhammad Yusuf memperoleh kemenangan.
Peneliti senior Muhammad Khotib mengatakan hasil rilis hitung cepat sempat terlambat karena menunggu data masuk sampai seratus persen. Ia menilai meski data sudah menunjukan hasil pada pukul 16.30 WIB tapi masih 95 persen. Sehingga pihak LSI menilih menunggu hasil hitung cepat hingga lengkap.
"Kecepatan dan akuasi pegang teguh. Tapi prioritaskan akurasi. Maka ketika pukul 16.30 data sudah 95 persen, tapi untuk kota Tasik dimana datanya yang sangat kompetitif maka rilisnya agak terlambat," katanya pada wartawan di hotel Horison, Rabu malam.
Berdasarkan hitung cepat itu, paslon nomor urut 2 Budi Budiman-Muhammad Yusuf mendapat kemenangan lewat perolehan 39,98 persen. Sedangkan paslon nomor urut 3 Dede Sudrajat-Asep Hidayat menempati posisi kedua dengan angka 38,56 persen. Adapun paslon nomor urut 1 Dicky Candra-Denny memperoleh urutan terakhir dengan angka 21,46 persen.
"Persaingan paslon nomor urut 2 dan 3 sangat ketat hingga detik akhir, makanya kami terus pantau sampai jumlah suara yang masuk 100 persen," ujarnya.
Hitung cepat LSI didasarkan pada 207 sampel TPS dari 1120 TPS di semua wilayah Kota Tasik. Metodenya dengan multi-stage random sampling dengan sampling error sebesar satu persen. Ia menilai dengan metode seperti itu perbedaan hasil dengan hitung cepat KPU hanya sedikit.
"Quick count ambil sampling TPS secara acak dan proporsional. Harus dilakukan secara profesional dan proporsional, jadi QC bisa salah tanpa kemampuan tersebut. Margin error satu persen, kalau nanti ada beda dengan KPU tidak keluar dari batas margin error," ucapnya.