Senin 20 Feb 2017 21:56 WIB

Volume Perdagangan Indonesia-Iran Naik 23,99 Persen

Jokowi berjabat tangan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani di Teheran, Iran.
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Jokowi berjabat tangan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani di Teheran, Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Volume perdagangan Indonesia-Iran meningkat drastis sejak sanksi dunia terhadap Iran dicabut. “Sejak dicabut tahun 2016, volume perdagangan kedua negara naik 23,99 persen,” kata Dubes Indonesia untuk Iran, Octavino Alimudin, Senin (20/2).

Indonesia mengekspor ke Iran untuk produk-produk kertas, pulp, kelapa sawit, kopi, kakao, tekstil, dan ban. Sedangkan Indonesia mengimpor minyak dan elpiji. Total volume perdagangan kedua negara adalah 338 juta dolar AS, yaitu Indonesia mengekspor ke Iran senilai 235 juta dolar AS dan Iran mengekspor ke Indonesia senilai 103 juta dolar AS. “Jadi ada surplus 131 juta dolar AS untuk Indonesia,” katanya.

Seperti dilaporkan wartawan Republika Nasihin Masha dari Teheran, Iran, pada 2015, kata Octavino, volume perdagangan Indonesia-Iran adalah 273 juta dolar AS. Pada saat itu nilai ekspor kertas dan pulp mencapai 49 juta dolar AS. Yang terbesar adalah nilai ekspor kelapa sawit.

Ia berharap hubungan perdagangan Indonesia dan Iran makin meningkat lagi di tahun-tahun mendatang. Selain pencabutan sanksi ekonomi dan keuangan – yang diawali dengan adanya kesepakatan baru antara Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok, dan Jerman dengan Iran soal perjanjian nuklir -- oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa pada Januari 2016, juga karena ada langkah-langkah dari kedua negara untuk meningkatkan hubungan ekonomi di antara dua negara.

Presiden Jokowi dan Presiden Hassan Rouhani yang sudah saling berkunjung, juga ditindak lanjuti oleh saling kunjung kementerian teknis, misalnya menteri ESDM. Dalam waktu dekat, Menko Perekonomian Darmin Nasution juga dijadwalkan akan berkunjung ke Iran.

Ekonomi Iran kini mulai menggeliat. Aktivitas investasi dan perdagangan dari negara-negara lain mulai memasuki Iran. Hotel-hotel baru juga mulai muncul. Hal itu jelas berbeda dibandingkan dengan sebelumnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement